Jumat, 11 Februari 2011

"Welcome to Garuda Indonesia, Please fasten your seat belt !!"

Kamis kemaren IHSG turun 43,83 poin (-1,29%) ke level 3.373,65, total seluruh transaksi Rp 5,175 triliun, foreign mencatatkan nettbuy Rp 519,2 miliar. Tercatat investor asing memborong saham BBKP senilai Rp 664,3 miliar. Transaksi tersebut difasilitasi oleh CIMB Securites (YU) melalui transaksi tutup sendiri (crossing). Sehingga setelah dikurangi crossingan BBKP tersebut, maka tercatat foreign melakukan nettsell 145 miliar di pasar regular dengan total transaksi 4,510 triliun. Rupiah ditutup melemah tipis di posisi Rp 8.935/US $.
 
Semalam Bursa Wall Street berakhir flat, Dow Jones ditutup melemah tipis 10,60 poin (-0,09%) ke level 12.229,29. S&P 500 menguat tipis 0,99 poin (+0,07%) ke level 1.321,87 dan Nasdaq naik tipis 1,38 poin (+0,05%) ke level 2.790,45
 
Kemaren IHSG dan bursa regional asia tercatat melemah, terimbas reaksi investor akibat pengetatan likuiditas di China. Berita positif dari Moody's Investor Service yang mempublikasikan laporan soal cadangan Indonesia dan menaikkan peringkatnya ke Ba1 dengan prospek stabil tidak dapat menahan kejatuhan indeks. Secara teknikal indeks juga tidak mampu bertahan di level support 3383, sehingga diperkirakan akan test support di 3309 kembali.
 
Hari ini saham Garuda (GIAA) akan ditransaksikan untuk pertama kalinya di BEI. Berbagai rumor negatif telah mewarnai GIAA, yang menyatakan bahwa saham tersebut kurang terserap secara maksimal oleh investor. Dikabarkan bahwa dari jatah investor asing sebanyak 20%  hanya terserap sekitar 2% saja. Akibatnya, underwriter harus siap menyerap sisa jatahnya dengan usaha mencari pinjaman lewat perbankan agar dapat membeli sisa jatah asing tersebut. Rumor lain juga mengatakan banyaknya investor ritel yang mengalami default order dengan tidak mengeksekusi pesanannya sehingga penjamin emisi harus menanggung pembelian saham tersebut. Bahkan digosipkan bahwa saham GIAA diobral seharga Rp650/lembar di "grey market". Dikabarkan pula bahwa investor asing tidak meminati saham perdana GIAA lantaran harganya terlalu mahal. Asing menawar GIAA di kisaran Rp450-550/saham. Beberapa analis mengatakan bahwa harga wajar Garuda seharusnya disekitar Rp550-650/saham.

Terkait apakah benar atau tidaknya berbagai rumor tersebut, dipastikan sukses tidaknya GIAA melantai di bursa akan sangat mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Jika IPO GIAA ini tidak sukses, maka akan menyebabkan indeks jatuh lebih dalam lagi, karena akan mempengaruhi kepercayaan investor.
Segala kemungkinan masih bisa terjadi di market. Bisa saja GIAA naik pada hari perdananya. Sebab para penjamin emisi punya kepentingan untuk menjaga harga saham GIAA ini, setidaknya sampai mereka bisa menjual semua saham tersebut yang tidak terserap oleh pasar pada waktu penawaran IPO. Terlebih lagi ada "embel-embel" lambang Garuda gitu lho... Masa hari pertama langsung turun?? Malu donk !!
So let's see the game.... 
 
IHSG:
Support 3383 ternyata tidak mampu menahan penurunan indeks, maka berpeluang menguji support di level psikologis 3300-3309.
Penurunan sudah memasuki hari ke 4, seharusnya resiko sudah mulai terbatas. Namun jika IPO GIAA tidak sukses maka tidak menutup kemungkinan indeks akan ditutup merah lagi, sehingga sepanjang minggu ini IHSG akan merah padam.
Dan jika sampai level psikologis 3300 tertembus, maka indeks akan meluncur ke posisi target dari pola triple bottom yang pernah dipostingkan bulan lalu, yaitu level 3369-3365 (MA 200). Jika itu terjadi berarti indeks akan turun lebih dari 100 poin, maka pertimbangkan untuk mengambil posisi buy karena indeks sudah sangat keterlaluan turunnya dalam 5 hari terakhir.
Diperkirakan MA 200 IHSG akan menjadi support yang kuat untuk menahan penurunan indeks, sebab jika ditutup dibawah itu maka IHSG akan confirm longterm downtrend.
 
 
BBNI:
Kemaren asing mencatatkan nettbuy 45 milliar
Candle membentuk hammer dan ditutup diatas MA 20.
Penurunan tertahan oleh MA 200 dan support uptrend jangka pendeknya.
Stochastic death cross hari kedua, namun MACD masih uptrend dalam posisi golden cross
Support 3250...3150...3075
Resist 3450...3525...3625
 
 
BMRI:
Asing mencatatkan nettbuy 62 milliar kemaren
Penurunan tertahan oleh bibir bawah bolinger band dan candle membentuk dragon fly doji
Dan senin depan akan mulai diperdagangan right nya, berarti tinggal 2 hari saja.
Pemerintah menargetkan dana yang dicapai dari RI ini cukup besar yaitu 11 triliun sehingga akan berusaha menjaga harganya untuk tidak turun mendekati harga tebusnya di 5000, agar pemegang saham BMRI mau menebus rightnya, sehingga RI nya dapat berjalan sukses.
MACD mulai death cross dan Stochastic downtrending dalam posisi death cross
Support 5450...5350
Resisten 5800...6150
 
 
SMGR:
Ditutup diatas MA 5 dan MA 20
Stochastic dan MACD uptrend dalam posisi golden cross
Break 8450 berpeluang menuju target 8900-9000
Support 7950-8000
Resist 8400-8450
 
 
AALI:
Harga komoditi CPO yang masih betahan di level atas RM 3900
Penurunan tertahan oleh garis support 21.000
Candle membentuk hammer yang merupakan konfirmasi reversal
Stochastic dan MACD death cross dalam arah sideway
Spekulasi BOW di area support 21.000-21.250 dengan target jangka pendek 23.000
Level stop loss dibawah 21.000
Support 21.000-21.200
Resist 22.200....23.100 
 
 
Have an Amazing Trade and Happy Profit for all...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar