Jum'at lalu, IHSG ditutup melemah 27,014 poin (-0,77%) ke level 3.487,610, total transaksi Rp 6,8 triliun (ada crossingan saham SOBI di market Nego sebesar 2,7 triliun), dan foreign membukukan nettsell sebesar 258 millar.
Penutupan perdagangan akhir pekan Dow Jones turun 166,13 poin (-1,4%) ke 11.823,70, S&P 500 merosot 23,20 poin (-1,8%) menjadi 1.276,34, dan Nasdaq anjlok 68.39 poin (-2.48%) ke 2,686.89.
Bursa Dow Jones ditutup melemah tajam, setelah secara weekly mengalami kenaikan 8 minggu berturut-turut dan menguji support uptrend channel.
Sementara itu, harga minyak dunia melonjak 4,3% pada penutupan perdagangan akhir pekan menjadi US $ 89,34/barrel, disebabkan kerusuhan di Mesir, dan didorong oleh berita bahwa ekonomi AS tumbuh pada laju tercepatnya dalam 5 tahun pada 2010. PDB AS meningkat sebesar 3,2% pada kuartal IV tahun 2010, meningkatkan harapan permintaan minyak meningkat.
Penurunan Dow Jones diperkirakan akan membuat Bursa Asia dan IHSG dibuka merah senin besok. Sentimen negatif datang dari Kerusuhan di Mesir akan menjadi fokus investor pada pekan depan. Investor akan melihat sejauh mana dampak kerusuhan di Mesir, kekhawatiran demonstrasi yang mirip pro-demokrasi seperti yang terjadi di Tunisia, Yaman dan Yordania, dikhawatirkan menyebar di tempat lain kawasan tersebut, dapat mengganggu stabilitas Timur Tengah yang merupakan produsen minyak terbesar dunia. Diperkirakan Bursa Global (US dan Eropa) yang telah mengalami rally kenaikan selama berminggu2, akan menjadikan krisis di Mesir itu sebagai alasan untuk melakukan profit taking dan diperkirakan akan ada koreksi dalam jangka pendek.
Lalu bagaimana dengan IHSG pekan depan?
Investor tampaknya akan memantau data inflasi yang akan keluar pada hari selasa, dan kebijakan BI Rate pada RDG BI minggu ini. Jika inflasi keluar mendekati 1% atau lebih berarti inflasi tahunan akan diatas 7%, hal ini akan menjadi tekanan pada BI untuk segera menaikan BI Rate. Tetapi jika inflasi keluar dibawah 0,5% (kecil sekali kemungkinan ini terjadi, karena akhir pekan lalu BPS menyatakan inflasi Januari 2011 mendekati 1%, dengan harga beras, cabai dan gula sebagai pemicu utama), maka diperkirakan indeks akan rebound kembali.
Jika melihat situasi saat ini baik dari internal maupun ekternal, sentimen negatif tampaknya lebih dominan mempengaruhi indeks pekan depan. Maka sebagai investor kita harus tahu apa yang harus diperbuat. Jika kita melihat resiko yang lebih besar dari pada reward, kita tidak perlu memaksakan diri untuk masuk ke pasar. Menjadi penonton akan lebih bijaksana sambil menunggu datangnya arah kepastian.
IHSG:
IHSG harus mewaspadai penurunan Bursa Global.
Tutup diatas MA 5, Indikator stochastic naik dalam posisi golden cross, MACD hampir golden cross
Waspadai penurunan indeks dibawah 3450-3455, jika disertai dengan volume besar dan asing melakukan nettsell kembali dalam jumlah besar serta nilai tukar Rupiah tertekan terhadap US $, maka ada baiknya untuk keluar dulu dari market.
Support 3400...3428...3455
Resisten 3500...3530...3550
BMRI:
Cum Date Right Issue tanggal 7 Februari 2011, dan perdagangan Right dari tanggal 14 s/d 21 Februari 2011, kemungkinan harga sahamnya dijaga agar RI nya sukses. Selain itu BMRI akan mendapatkan sejumlah dana sebesar 1,4 triliun dari IPO Garuda Indonesia, hal ini menjadi sentimen positif bagi BMRI karena akan memperkuat permodalan keuangannya.
Stochastic uptrending dalam posisi golden cross
MACD golden cross dalam arah uptrending
BOW di level 5700-5900
Support 5900...5700...5350
Resisten 6150...6300...6550
SMGR:
Sepanjang 2010, SMGR memprediksi pendapatan mencapai Rp 14,3 triliun naik 10% dan laba prognosa sebesar Rp 3,63 triliun. Menguasai 43% pangsa pasar semen di Indonesia, dan memproyeksikan laba bersih Rp 4,17 triliun di 2011. Berencana mengakuisisi perusahaan semen di Malaysia, serta sedang membangun 2 pabrik baru akan membuat kinerja kedepan sangat bagus. Dengan kinerja yang solid dan prospek kedepan yang bagus maka penurunan harga akan membuat valuasinya menarik.
Secara TA masih melemah, Stochastic death cross, MACD downtrending dalam posisi death cross.
Kemaren Asing mencatatkan nettsell cukup banyak hampir 87 milliar.
Penurunan kemaren menciptakan gap di 7900-7950
Sangat baik jika bisa dapat dibawah harga 7500, maka gunakan strategy BOW di level 7250-7500
Support 7700...7500...7250
Resisten 7950...8150...8400
Have an Amazing Trade and Good Luck...