Minggu, 04 September 2011

Bagaimana Pergerakan IHSG Setelah Libur Panjang?

Mengawali perdagangan setelah libur panjang selama sepekan, IHSG diperkirakan masih akan bergerak konsolidasi. Hal ini tidak terlepas dari pergerakan Bursa Global selama IHSG menjalani libur panjangnya. Awal perdagangan pekan lalu, pergerakan Bursa Global terlihat begitu cerah, namun mendekati akhir pekan mendung kembali terjadi. Masalah pesimisme pertumbuhan ekonomi global yang melambat kembali menghantui investor, setelah akhir pekan kemaren US merilis data pertumbuhan tenaga kerja bulan Agustus yang menunjukan tidak adanya pertumbuhan tenaga kerja. Ini membuat market khawatir bahwa US akan kembali jatuh kedalam resesi. Selain itu dari Eropa, masalah likuiditas dan krisis perbankan Eropa juga mulai mencemaskan investor kembali, setelah munculnya berita ketidakpastian bailout Yunani karena masalah jaminan.

Secara overall rata-rata Bursa Global ditutup beragam sepanjang perdagangan pekan lalu. Bursa Wall Street berakhir mixed dengan kecenderung bergerak flat turun selama pekan kemaren. Mayoritas Bursa Asia dan Eropa masih positif, namun awal pekan ini cenderung akan mengalami tekanan mengikuti penurunan Wall Street akhir pekan kemaren. Tetapi penurunan diperkirakan tidak akan terlalu dalam mengingat Bursa AS akan libur pada Senin besok. Berikut posisi pergerakan Major Bursa Global selama sepekan sejak IHSG memulai liburnya:

INDEKS BURSA GOBALPenutupanMarketNaik/Turun

Jum'at 26-8-2011Jum'at 2-9-2011(%)
BURSA ASIA:


Hanseng, Hongkong19.582,8820.212,91+3,22
Nikkei, Jepang8.797,788.950,74+1,74
Strait Times, Singapore2.748,182.843,09+3,45
Kospi, Korea1.778,951.867,75+4,99
Shanghai, China2.612,192.528,28-3,21
BURSA US:


Dow Jones11.284,5411.240,26-0,39
Nasdaq2.479,852.480,33+0,02
S&P 5001.176,801.173,97-0,24
BURSA EROPA:


FTSE, Inggris5.122,925.292,03+3,30
DAX, Jerman5.537,485.538,33+0,01
CAC, Prancis3.087,643.148,53+1,97

Secara TA, IHSG masih berada dipersimpangan jalan antara melanjutkan kenaikannya kembali atau kembali bergerak turun. Terdapat 2 level penting yang menentukan arah pergerakan IHSG selanjutnya, yaitu level 3947 yang merupakan MA 50 indeks dan juga merupakan resisten dari pola symmetrical triangle untuk sementara ini. Sedangkan level lainnya adalah 3820 yang merupakan level supportnya. Jika IHSG ditutup dibawah level support tersebut, maka indeks akan bergerak turun kembali menuju target 3760, yang jika di break low akan menguji support kuatnya di MA 200 yang saat ini ada di level 3725. Tetapi jika IHSG mampu menembus resisten 3947 dan tutup diatasnya, maka indeks berpeluang untuk naik kembali menuju level 4020. Penembusan level tersebut akan membawa indeks untuk menguji level all time highnya kembali di 4195, yang sekaligus memberikan konfirmasi trend bullish telah kembali. Prediksi saya mengenai rentang pergerakan IHSG untuk senin 5 September 2011, indeks akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan menguat tipis. Diperkirakan IHSG akan bergerak dalam range 3800-3906. Cermati level support-supportnya yaitu: 3820--3800--3760 dan resisten indeks, yaitu: 3890—3906—3947.

Ketakutan mengenai US yang akan kembali masuk kedalam resesi membuat investor mulai panik. Lalu bagaimana pengaruhnya terhadap Indonesia? Well, menurut pendapat saya, hal ini tidak akan terlalu mengkhawatirkan. Memang Indonesia akan terkena dampaknya secara psikologis seperti tahun 2008 lalu, tapi jika memang terjadi resesi kembali, kita akan recovery dengan cepat. Mengapa? Karena konsumsi domestik kita masih kuat, sekitar 70% dari GDP. Kuatnya “domestic consumption” ini akan membuat ekonomi kita kuat menghadapi goncangan dari external, seperti yang terjadi pada krisis 2008. Hal yang berbeda jika dibandingkan dengan negara Asia lainnya, seperti China, Jepang, Korea dan Singapore, karena mereka sangat tergantung pada exportnya, sehingga jika US dan Eropa mengalami krisis maka akan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonominya. O ya, faktanya jika ekonomi global yang saat ini mulai mengalami perlambatan ekonomi, hal ini tidak terjadi dengan Indonesia. GDP terakhir Indonesia Triwulan II-2011, kita masih tumbuh sebesar 2,9% secara kwartal to kwartal, yaitu di 6,5%, bandingkan dengan GDP negara-negara zona Euro, AS dan Jepang paskah tsunami yang memang turun dibandingkan kwartal sebelumnya.

Alasan lainnya adalah jika US masuk kedalam resesi, maka The Fed akan membiarkan suku bunganya dalam level terendahnya untuk jangka waktu yang lama. Jadi ini berarti, spread antara suku bunga Indonesia dan US akan tetap lebar, yang artinya hot money kemungkinan akan mengalir kembali masuk ke Indonesia atau setidaknya tidak ada alasan bagi dana hot money yang sudah ada saat ini untuk keluar dari Indonesia.
Selain itu, kondisi fiskal Indonesia saat ini sangat sehat, dengan rasio utang yang hanya 26% dari GDP dinilai masih dalam level aman. Bandingkan dengan US dan negara-negara di zona Euro yang rasio utang terhadap GDP diatas 100%, seperti: Yunani 147%, Portugal 103%, Irlandia 102%, Italia 124% dan bahkan Jepang setelah terkena tsunami, rasio utangnya meningkat mencapai 227% dari GDP-nya. So for Indonesia, why should we worry about that??
Untuk itu jika terjadi koreksi lagi, ini adalah kesempatan untuk membeli. Kapan lagi kita bisa dapat harga obral setelah Lebaran?.... hehee. So, preparing for the worst and hopping for the best !! Good Luck....

O ya... untuk senin besok, saya tidak akan memberikan rekomendasi saham harian, karena saya pikir market masih akan konsolidasi dan cenderung sepi setelah libur panjang. Just follow the market...