Kamis, 24 Februari 2011

Harga Minyak Dunia mulai Menyentuh Level Psikolgis US $ 100/Barrel

Rabu (23/2/2011), IHSG menguat 23,023 poin (+0,66%) ke level 3.474,123, total transaksi Rp 4,085 triliun, foreign mencatatkan nettsell  Rp 253,048 miliar dan Rupiah menguat tipis di Rp 8.850/US $. 

Semalam Dow Jones ditutup turun 107,01 poin (-0,88%) ke level 12.105,78. S&P 500 juga melemah 8,04 poin (-0,61%) ke level 1.307,40 dan Nasdaq merosot 33,43 poin (-1,21%) ke level 2.722,99. BursaWall Street selama 2 hari berturut-turut merosot merespons lonjakan harga minyak mentah akibat krisis di Libya, karena kekhawatiran gangguan suplai di Libya, yang kini merupakan produsen minyak terbesar keempat di Afrika Utara.

Sesuai prediksi kemaren, IHSG dibuka langsung turun menguji level 3437, dan indeks sempat turun ke level terendahnya di 3435. Namun karena penurunan itu tidak disertai dengan volume, indeks dengan cepat kembali ke atas level 3450. Dan setelah melewati 3450, indeks terus bergerak di zona hijau hingga akhir perdagangan, meskipun sebagian besar Bursa Regional Asia masih bergerak di zona merah.
Maka seperti dugaan kami, bahwa adanya "pihak2 tertentu" (saya sebut saja "Bandar" atau BD") yang berkepentingan menjaga indeks, karena posisi mereka yang masih terjepit akibat posisi buy mereka pekan
lalu. Sehingga untuk bisa keluar dari posisi itu, mereka harus menaikan indeks agar dapat keluar dari market.

Semalam Bursa Wall Street masih malanjutkan pelemahan yang cukup dalam untuk hari keduanya. Dan semalam minyak juga mulai menembus level psikolgis US $100/barrel dan ditutup di level $ 99/barrel. Semua ini disebabkan masih memanasnya kondisi di Libya. Seperti diketahui bahwa Libya adalah negara pengekspor minyak terbesar ke 15 di dunia, yang menyumbang 2 % dari output produksi minyak dunia. Sehingga karena kekuatiran tersebut membuat harga minyak melambung tinggi dalam 2 hari terakhir. Hal ini menjadi sentimen negatif bagi seluruh Bursa Global, karena kenaikan minyak yang tinggi dapat memperparah kondisi inflasi dunia dan memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
Kemaren Morgan Stenley juga memprediksi bahwa perekonomian global bisa kembali jatuh ke jurang resesi jika harga minyak dunia menyentuh level US$ 120/barrel. Hal ini dapat membuat investor untuk menjauhi Bursa Saham dulu dan beralih ke instrumen investasi yang memiliki risiko lebih rendah seperti emas dan obligasi pemerintah.

Pada perdagangan kemaren saham2 coal sektor bergerak naik, merespon tingginya harga minyak. Walaupun harga batu bara belum naik setinggi harga minyak, tapi akan menjadi masuk akal jika BD menaikan saham2 coal sektor untuk mengangkat indeks. Jika hari ini IHSG masih naik ditengah Bursa Global yang merah, maka hati2 dengan pola distribusi yang dilakukan oleh BD untuk keluar dari market. Apalagi kemaren indeks naik tetapi Asing mencatatkan nettsell dalam jumlah yang lumayan besar.

Hari ini semua rekomendasi saham adalah hanya untuk trading, bukan untuk posisi simpan. Dalam kondisi global yang masih tidak menentu, jangan terlalu aggresive dan melakukan banyak trading. Fokuslah hanya pada 1-2 saham saja, sehingga akan memudahkan kita untuk memantau dan mengambil keputusan. Oleh sebab itu rekomendasi hari ini, semuanya sifatnya BOW (Buy on Weakness) dengan target yang pendek. Tetaplah berhati-hati dan lakukan disiplin....

PGAS:
Secara medium term, saham ini bearish dan Asing masih terus membukukan nettsell
Namun hari ini mengalami pullback dari garis support downtrend channelnya dan candle membentuk bullish engulfing
Indikator stochastic dan MACD belum menunjukan adanya pembalikan arah, masih turun dalam posisi death cross
Jika tekanan jual asing mulai mereda, spekulasi BOW di 3675-3700 dengan target terdekat di 3875-4000, dan cutloss level di 3625
Support 3650-3675
Resist 3825...3900...4000
PTBA:
Rebound dari support kuatnya yang saat ini ada di MA 200 dan break short term downtrend channel
Berhasil tutup diatas MA 20, Stochastic dan MACD naik dalam posisi golden cross
Volume naik sangat signifikan 2 kali VMA 20 days
BOW di 19.900-20.000 dengan target ke 20.700-21.000
Support 19.950... 19.600... 19.150
Resist 20.700... 21.250
ADRO:
Membentuk pola ascending triangle
Kenaikan tertahan oleh resist fibo 38,2% dan resist pola ascending triangle
Stochastic dan MACD golden cross arah uptrending
Jika mampu break 2500, maka berdasar pola ascending triangle akan menuju 2750
Support 2425...2375
Resist 2500...2575...2650
INDY:
Break resist falling wedge pattern dengan volume besar dan berhasil tutup diatas MA 5
Stochastic golden cross arah sideway di oversold area
MACD sideway dalam posisi death cross
Spekulasi BOW 3725-3750, dengan target 3850-3950
Support 3725...3650
Resist 3850...3950
ICBP:
Break resist downtrend channel dengan volume yang signifikan
Stochastic golden cross keluar dari oversold area
MACD mulai golden cross dengan histogram bar hijau diatas centreline
Spekulasi BOW di support2nya 4425-4475, dengan target jangka pendek 4650-4675
Support 4475...4425
Resist 4550...4650

Have an Amazing Trade and Happy Profit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar