Kamis kemaren IHSG ditutup turun tipis 2,643 poin (-0,07%) ke level 3.844,377, total transaksi senilai Rp 4,218 triliun, foreign mencatatkan net sell 317 miliar dan Rupiah ditutup melemah di posisi Rp 8.590/US $. Ada beberapa transaksi tutup sendiri seperti saham RMBA dan EPMT, yang jika tidak diperhitungkan, membuat total transaksi di market reguler sangat sepi, yaitu kurang dari 3 triliun.
Sementara dini hari tadi, Bursa Wall Street ditutup melemah menjelang pidato Bernanke yang akan dilakukan Jum'at malam ini. Dow Jones turun 170,89 poin (-1,51%) ke level 11.149,82, S&P 500 turun 18,33 poin (-1,56%) ke level 1.159,27 dan Nasdaq turun 48,06 poin (-1,95%) ke level 2.419,63. Pelemahan ini terjadi setelah keluarnya data klaim pengangguran AS yang melonjak diluar ekpektasi.
IHSG kemaren ditutup melemah tipis, menandakan pelaku pasar yang ragu-ragu dalam mengambil posisi walaupun sebagian besar Bursa Regional bergerak positif. Pelemahan IHSG ini lebih dipicu oleh aksi profit taking jelang libur panjang Lebaran 2011. Pelaku pasar juga menantikan pidato Bernanke pada simposium di Jackson Hole, yang rencananya dilakukan Jumat malam WIB disaat BEI akan memulai libur panjangnya sepekan kedepan. Karena itu, sebagian besar investor tidak ingin mengambil risiko terlampau banyak dengan cara mengurangi posisi.
Dengan menyisakan perdagangan dihari terakhir menjelang libur panjang, memang tidak mudah untuk melakukan trading. Hal ini disebabkan pelaku pasar lebih cenderung malas mengambil posisi dan memilih untuk berhati-hati menyikapi libur panjang sambil menunggu arah Bursa Global yang lebih jelas. Karena secara fundamental, jelas permasalahannya bukan di Indonesia, melainkan dari external khususnya Eropa dan US. Oleh karena itu, saya perkirakan hari ini market masih akan melanjutkan konsolidasinya dengan kecenderungan berjalan sepi.
Seperti yang saya katakan, secara TA short term IHSG membentuk pola symmetrical triangle yang dapat diartikan bahwa IHSG saat ini ada di persimpangan jalan untuk melanjutkan kenaikannya atau turun kembali. Jika support pola tersebut di level 3820 dijebol kebawah, maka indeks akan menuju target terdekat di 3760, yang jika di break down maka IHSG mengkonfirmasikan trend penurunannya dengan potensi menuju level terendahnya di 3590 kembali. Namun jika resisten pola tersebut yang saat ini berada disekitar 3945 mampu ditembus keatas, maka indeks akan menuju target terdekat di 4020. Penembusan level ini membuka peluang untuk menguji resisten all time highnya kembali di 4195, sekaligus memberikan konfirmasi trend bullish pada IHSG telah kembali.
Lalu bagaimana kita menyikapi hal ini? Terutama apa yang akan kita lakukan, dengan menyisakan 1 hari perdagangan sebelum memasuki libur panjang? Well, jawabannya tergantung dari profile kita masing-masing. Apakah anda seorang risk taker ataukah risk averter. Saya pribadi akan mengambil posisi 20% dari dana saya untuk melakukan posisi. Itu adalah besarnya resiko yang dapat saya tanggung apabila market bergerak tidak sesuai harapan saya. Dengan asumsi jika nanti pada saat market buka kembali, saham saya turun maksimal sebesar 20%, maka saya hanya meresikokan 4% dari total dana saya. Perhitungannya: (20% x modal)- 20% loss= 4% modal yang berpotensi loss. Jumlah tersebut masih saya anggap mudah untuk memperolehnya kembali dalam trading. Namun jika market bergerak positif selama liburan, maka setidaknya saya tidak akan kehilangan kesempatan untuk ikut dalam euforia mendapatkan gain yang cukup lumayan yang akan menjadi modal bagi saya untuk melakukan trading pada saat market dibuka kembali.
Well, itu adalah trading plans saya pribadi. Saya tidak berharap anda untuk mengikuti pola saya. Untuk hari terakhir ini, saya tidak akan memberikan rekomendasi saham. Just follow the market and enjoy it. Tetap fokus pada trading plans masing-masing. Semoga sukses...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar