Minggu, 24 Maret 2013

IHSG Membentuk Pola Head & Shoulder di Posisi Puncak, What Next??

Jum'at akhir pekan lalu IHSG ditutup anjlok 79,507 poin (-1,66%) ke level 4.723,159. Penurunan IHSG ini merupakan yang terdalam kedua di kawasan Regional Asia, setelah indeks Nikkei yang ditutup turun 297,16 (-2,35%). Penurunan IHSG jum'at lalu juga disertai oleh net sell pemodal asing sebesar Rp. 420 Miliar di pasar reguler.
Untuk sepanjang pekan lalu IHSG terkoreksi sebesar 55,18 poin (-1,13%) dengan net sell asing sebesar Rp. 932 Miliar. Ini merupakan net sell asing selama 2 pekan berturut-turut sejak awal tahun 2013 ini, sehingga perlu diwaspadi apakah akan berlanjut pada pekan-pekan mendatang. Sampai dengan penutupan perdagangan pada akhir pekan lalu, IHSG tercatat masih membukukan kenaikkan sebesar 406,46 (+9,42%) sepanjang tahun 2013 ini.
Secara teknikal, penurunan IHSG akhir pekan lalu cukup mengkhawatirkan, karena indeks tampak mulai membentuk pola Head & Shoulder. Pola tersebut merupakan salah satu pola reversal pattern yang cukup handal untuk mengakhiri trend penguatan yang terjadi. Dari pola tersebut IHSG berpeluang melanjutkan koreksinya menuju level 4620-4645, dengan minor targetnya berada di level psikologis 4700. Indikator teknikal yang bergerak negatif juga mengkonfirmasi bahwa trend penurunan masih akan berlanjut, karena baik Stochastic maupun MACD telah bergerak downtrend.



Tetapi penurunan IHSG pada hari Senin besok sepertinya masih akan tetahan, karena angin segar datang dari penutupan Bursa Wall Street pada akhir pekan kemaren yang berhasil ditutup menguat. Dow Jones ditutup menanjak 90,54 poin (+0,63%) menjadi 14.512,03, S&P 500 juga ditutup menguat 11,09 poin (+0,72%) menjadi 1.556,89 dan Nasdaq berhasil naik 22,40 poin (0,70%) menjadi 3.245,00. Sehingga dengan sentimen tersebut memungkinkan IHSG untuk mengalami rebound dulu pada perdagangan besok. Kabar positif lainnya adalah secara teknikal, IHSG telah berhasil menutup gap bawahnya di level 4721, sehingga memungkinkan terjadinya teknikal rebound.
Namun terbentuknya pola Head & Shoulder di posisi puncak indeks tidak bisa diabaikan begitu saja. Bisa jadi ini merupakan sinyal awal koreksi. Terlebih-lebih jika indeks gagal kembali naik menembus resisten tendlinenya yang saat ini berada di level 4840. Apalagi posisi net buy pemodal asing terlihat sepertinya sudah mencapai puncaknya dan mulai kendur. Untuk itu saya pikir sudah saatnya kita untuk lebih waspada.
Ok, saya rasa untuk sementara ini saja yang bisa saya bagikan. Untuk kali ini saya tidak memberikan rekomendasi saham dulu, karena selama akhir pekan ini saya terserang flu berat, sehingga tidak melakukan stock screening dulu. Semoga bermanfaat...

Happy Profit & GBU All..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar